Moluska adalah kelompok hewan laut yang sering kali luput dari perhatian, padahal peran mereka dalam ekosistem pesisir begitu penting. Baru-baru ini, sebuah penelitian oleh Haydar dkk. (2024) mengungkap keberagaman moluska di perairan Wabula, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Hasil penelitian ini bukan hanya menarik bagi para peneliti, tetapi juga bagi pecinta alam dan masyarakat yang peduli terhadap kelestarian laut.
Di perairan Wabula, tim peneliti menemukan dua kelompok utama moluska, yakni Gastropoda dan Bivalvia. Gastropoda adalah siput laut yang memiliki cangkang spiral, sementara Bivalvia adalah kerang-kerangan dengan dua cangkang simetris. Menariknya, penelitian ini tidak hanya mencatat kehadiran spesies-spesies tersebut, tetapi juga mengamati bagaimana mereka beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda, mulai dari hutan mangrove, padang lamun, hingga terumbu karang.
Salah satu poin menarik dalam penelitian ini adalah bagaimana faktor lingkungan seperti suhu, salinitas, dan pH memengaruhi distribusi moluska. Misalnya, beberapa spesies Gastropoda lebih banyak ditemukan di daerah berpasir dan berlumpur, sedangkan spesies Bivalvia cenderung menyukai perairan yang lebih stabil dengan substrat keras. Selain itu, penelitian ini juga menyoroti peran substrat dalam menentukan keberadaan moluska di habitat tertentu.

Yang membuat penelitian ini semakin menarik adalah keberadaan spesies langka seperti Conus marmoreus, salah satu spesies kerang yang termasuk dalam daftar merah IUCN. Keberadaannya di Wabula memberikan sinyal penting tentang perlunya konservasi pesisir di kawasan ini. Jika habitat mereka terus terancam oleh perubahan lingkungan atau aktivitas manusia, bukan tidak mungkin spesies ini akan semakin sulit ditemukan di masa depan.
Bagi masyarakat yang tinggal di sekitar perairan Wabula, keberadaan moluska juga memiliki nilai ekonomi. Beberapa jenis Bivalvia dikonsumsi sebagai sumber protein, sementara beberapa jenis Gastropoda memiliki nilai jual tinggi, baik sebagai hiasan maupun untuk keperluan koleksi. Namun, eksploitasi yang berlebihan bisa berdampak buruk jika tidak diimbangi dengan praktik pemanfaatan yang berkelanjutan.
Referensi
Haydar, H. A. Y., D. Pringgenies, and D. P. . Wijayanti. “The Diversity of Molluscs (Gastropods and Bivalves) in Wabula Waters, Buton Regency, Southeast Sulawesi: Indonesia”. Jurnal Moluska Indonesia, vol. 8, no. 2, Oct. 2024, pp. 59–68 , doi:10.54115/jmi.v8i2.102.
Comments