top of page

Jamur dan Moluska: Sumber Baru Senyawa Antibakteri dan Antijamur

  • Gambar penulis: Masyarakat Moluska Indonesia
    Masyarakat Moluska Indonesia
  • 11 Agu
  • 2 menit membaca

Moluska bukan hanya dikenal sebagai hewan lunak bercangkang yang menghuni laut, sungai, dan daratan. Di balik tubuh mereka, ternyata ada “mitra mikro” yang tak kalah menarik—yaitu jamur yang hidup bersimbiosis bersama mereka. Hubungan unik ini ternyata menyimpan potensi besar bagi dunia kesehatan, khususnya dalam mencari sumber baru senyawa antibakteri dan antijamur.


Sebuah penelitian terbaru oleh Josua Gabriel Lumban Gaol, Delianis Pringgenies, dan Wilis Ari Setyati dari Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, mengungkap bahwa jamur yang berasosiasi dengan moluska mampu menghasilkan metabolit sekunder dengan sifat antibakteri dan antijamur yang menjanjikan.


Menggali Potensi Jamur Simbion

Peneliti melakukan uji skrining terhadap jamur-jamur simbion moluska untuk mengetahui kemampuannya menghambat pertumbuhan beberapa patogen penting, yakni:

  • Bakteri: Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

  • Jamur patogen: Candida albicans dan Trichoderma harzianum


Pengujian dilakukan selama 36 jam, dan hasilnya cukup mengejutkan:

  • 12 isolat jamur menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap patogen yang diuji.

  • Dari 12 isolat tersebut, 4 isolat juga memiliki aktivitas antijamur.


Keberhasilan ini dibuktikan dengan terbentuknya zona bening di media uji, tanda bahwa jamur tersebut mampu menghambat pertumbuhan mikroba patogen.


Hasil Skrining Antibakteri dan Antijamur Isolat Jamur Asosiasi Moluska (sumber: JMI)
Hasil Skrining Antibakteri dan Antijamur Isolat Jamur Asosiasi Moluska (sumber: JMI)

Mengapa Temuan Ini Penting?

Ancaman resistensi antibiotik menjadi masalah global. Sumber-sumber alami seperti jamur simbion moluska dapat menjadi alternatif untuk menemukan senyawa baru yang efektif melawan patogen. Dengan kata lain, laut bukan hanya sumber pangan, tetapi juga laboratorium alami yang menyimpan solusi bagi masalah kesehatan manusia.


Kesimpulan

Penelitian ini membuka jalan bagi bioprospeksi senyawa bioaktif dari jamur yang hidup bersama moluska. Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi senyawa aktif tersebut, menguji toksisitasnya, dan mengembangkan potensi penggunaannya di bidang farmasi maupun pertanian.


Referensi

Lumban Gaol, J. G., D. Pringgenies, and W. Ari Setyati. “Screening for Antibacterial and Antifungal Activity in Fungi Associated With Molluscs”. Jurnal Moluska Indonesia, vol. 9, no. 1, Apr. 2025, pp. 1-7, doi:10.54115/jmi.v9i1.114.


Komentar


©2025 by Masyarakat Moluska Indonesia

  • facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • Tumblr
bottom of page